Disusun oleh : Ngatwi, S.Pd.I
1. Sekretatis PAC IPNU Gunungwungkal 2015 – 2017
2. Ketua PAC IPNU Gunungwungkal 2017 – 2019
3. Pengurus PC IPNU Pati 2017 – 2019 ( Departemen Jaringan Sekolah dan Pondok Pesantren)
4. Wakil Ketua IV (4) PC IPNU Pati 2019 – 2021
ANALISIS PEMETAAN MATERI MAKESTA
|
NO |
TEMA |
MATERI |
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI |
PENILAIAN |
ALOKASI WAKTU |
|
1 |
KE-ASWAJA-AN |
PENGERTIAN AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH |
DAPAT MENJELASKAN PENGERTIAN AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH |
TES TERTULIS |
60 MENIT |
|
SEJARAH KELAHIRAN ALIRAN ASWAJA |
DAPAT MENJELASKAN SEJARAH KELAHIRAN ALIRAN ASWAJA |
||||
|
PRINSIP SIKAP ASWAJA |
DAPAT MENYEBUTKAN PRINSIP SIKAP ASWAJA |
||||
|
DASAR HUKUM ASWAJA |
DAPAT MENYEBUTKAN DASAR HUKUM ASWAJA |
||||
|
2 |
KE-NU-AN |
SEJARAH BERDIRINYA NU |
DAPAT MENJELASKAN SEJARAH BERDIRINYA NU |
TES TERTULIS |
60 MENIT |
|
TUJUAN NU |
DAPAT MENJELASKAN TUJUAN BERDIRINYA NU |
||||
|
STRUKTUR KEORGANISASIAN NU |
DAPAT MENYEBUTKAN STRUKTUR KEORGANISASIAN NU |
||||
|
PERANGKAT ORGANISASI NU |
DAPAT MENYEBUTKAN PERANGKAT ORGANISASI NU |
||||
|
3 |
KE-ORGANISASI-AN |
PENGERTIAN ORGANISASI |
DAPAT MENJELASKAN PENGERTIAN ORGANISASI |
TES TERTULIS
|
60 MENIT
|
|
UNSUR-UNSUR ORGANISASI |
DAPAT MENYEBUTKAN UNSUR-UNSUR ORGANISASI |
||||
|
MACAM-MACAM ORGANISASI |
DAPAT MENYEBUTKAN MACAM-MACAM ORGANISASI |
||||
|
ALASAN TIMBULNYA ORGANISASI |
DAPAT MENYEBUTKAN ALASAN TIMBULNYA ORGANISASI |
||||
|
MANFAAT ORGANISASI |
DAPAT MENYEBUTKAN MANFAAT ORGANISASI |
||||
|
FUNGSI ORGANISASI |
DAPAT MENYEBUTKAN FUNGSI ORGANISASI |
||||
|
4 |
KE-IPNU-IPPNU-AN |
SEJARAH KELAHIRAN IPNU IPPNU |
DAPAT MENJELASKAN SEJARAH KELAHIRAN IPNU IPPNU |
TES TERTULIS |
60 MENIT |
|
FUNGSI DAN TUJUAN BERDIRINYA IPNU IPPNU |
DAPAT MENYEBUTKAN FUNGSI DAN TUJUAN BERDIRINYA IPNU IPPNU |
||||
|
ARTI LOGO IPNU IPPNU |
DAPAT MENJELASKAN ARTI LOGO IPNU IPPNU |
||||
|
STRUKTUR KEORGANISASIAN IPNU IPPNU |
DAPAT MENYEBUTKAN STRUKTUR KEORGANISASIAN IPNU IPPNU |
||||
|
MARS IPNU IPPNU |
DAPAT MENYANYIKAN MARS IPNU IPPNU |
||||
|
5 |
KE-INDONESIA-AN |
SEJARAH SINGKAT KEMERDEKAAN INDONESIA |
DAPAT MENJELASKAN SEJARAH SINGKAT KEMERDEKAAN INDONESIA |
TES TERTULIS |
60 MENIT |
|
PERAN ULAMA NU DALAM MEREBUT KEMERDEKAAN INDONESIA |
DAPAT MENJELASKAN PERAN ULAMA NU DALAM MEREBUT KEMERDEKAAN INDONESIA |
KE-ASWAJA-AN
A. PENGERTIAN AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH
Kalimat Ahlussunnah Waljama’ah berasal dari bahasa arab yang terdiri dari tiga kata yaitu:
1. Ahlun artinya : Golongan, keluarga, kelompok
2. Assunnah artinya : sesuatu yang berasal dari Rosullah bai barupa perkataan (qoulunnabi) perbuatan (fi’lunnabi), dan ketabahan nabi (taqrirunnabi)
3. Al-Jama’ah artinya : Jamatus shohabah, Khulafaurrasyidin, Assawwadul ‘adhom (golongan mayoritas islam) Jadi pengertian Ahlussunnah Waljama’ah ialah: Golongan pengikut setia ajaran Islam yang murni sebagaiman siajarkan dan diamalkanoleh rosullah beserta para sahabatnya.
B. ASAL MULA ISTILAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
Istilah Ahlussunnah Waljama’ah dengan pengertian di atas berasal dari hadits rosulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani sbb: Yang artinya: “telah berpecah belah umat Yahudi atas 71 golongan dan telah berpecah belah umat Nasrani atas 72 golongan dan akan berpecah belah umatku menjadi 73 golongan, yang selamat diantara mereka hanya satu, sedangkan sisanya binasa” sahabat bertanya : siapakah yang selamat itu? Nabi menjawab : “Ahlussunah Waljama’ah” sahabat bertanya lagi : Apakah Ahlusunah Waljama’ah itu?” nabi menjawab : “apa yang aku perbuat hari ini dan para sahabatku”.
C. LATAR BELAKANG KELAHIRAN AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH
Pada
zaman Rasululah SAW tidak pernah timbul peredaan pendapat dikalangan umat Islam
karena semua masalah dapat ditanyakan kepada Nabi dan langsung mendapat jawaban
dari Nabi.
Dizaman Khulafaurrasyidin (11H- 14H) mulai timbul sedikit perbedaan pendapat
yang pada umumnya menyangkut masalah hokum rumah tangga seperti perkawinan,
perceraian dan masalah waris.
Perpecahan dikalangan umat Islam mulai timbul pada akhir pemerintahan Usman bin
Afffan karena termakan propaganda Abdullah bin Saba’ seorang pendeta Yahudi
asal Yaman yang mengaku masuk Islam dan berhasil mempengaruhi penndukung Ali
bin Abi Tholib melahirkan golongan Syi’ah.
Pada tahun 37 H terjadilah perang shiffin antara ali dan Muawiyyah yang
diakhiri dengan majlis tahkim. Kelompok Ali yang tidak setuju dengan majlis
tahkim memisahkan diri dari Ali dan mendirikan golongan khawarij. Mereka
memandang bahwa pelaku majlistahkim hukumnya kafir. Berbagi macam kejadian tersebut
adalah tumbuh dan berkembang sebenarnya karena persoalan politik.
Pada sat-saat yang demikian ini, maka ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang pada
hakekatnya adalah ajaran islam yang dipraltekkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dan
para sahabatnya dipopulerkan kembali dan disistemkan oleh Imam Abu Hasan Al
Asy’ari dan imam Abu Mansur Al Maturidi dalam bidang aqidah, oleh Imam
Hanafi,Imam Maliki, Imam Syafi’I, dan Imam Hambali dalam bidang Syari’ah, oleh
Imam Junaid al Baghdadi dan Imam Al Ghozali dalam bidang akhlak / tasawuf
D. PRINSIP SIKAP AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH
Sebagai
gerakan pemelihara kemurnian ajaran islam, kaum Ahlus Sunnah Wal Jama’ah selalu
berpedoman kepada prinsip-prinsip antara lain sebagi berikut :
1. At tawasuth ( Jalan Tengah )
Dengan prispip ini kita akan selalu mejadi kelompok yang dapat diterima oleh semua pihak dan selalu menghindari segala bentuk pendekatan bersifat ekstrim
2. I’tidal ( Adil / Tegak Lurus )
Dengan sikap I’tidal kita harus berpegang kepada norma-norma yang sudah kita yakini kebenarannya dan menghindarkan diri dari segala bentuk penyimpangan
3. Tasamuh ( Toleran )
Apabila terjadi perbedaan pandangan baik dalam masalah keagamaan maupun dalam persoalan kemasyarakatan dan kebudayaan kita harus berlapang dada, tidak terburu-buru menerima atau menolak pendapat orang lain. Namun terhadap sesuatu yang sudah kita yakini kebenarannya kita harus berpegang kepada keyakinan kita.
4. Tawazun ( Seimbang )
Sikap ini memberikan tuntunan kepada kita agar selalu menjunjung tinggi syariat dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dengan prinsip keseimbangan. Seimbang antara dunia dan akhirat.
E. DASAR BERPIJAK AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH
Ahlus
Sunnah Wal Jama’h adalah golongan pengikut ajaran islam yang selalu berpegang
teguh pada :
1. Al Qur’an
Karena islam adalah wahyu yang bersumber dari Alloh sedangkan Al Qur’an adalah firman Alloh, maka sudah tentu pedoman hidup kita harus berpegang teguh kepada kitabullah
2. Sunnah Rosul
Al Qur’an bersifat global dan tidak rinci, karena itu Rosulloh diberi tugas untuk menjelaskan secara gambling agar umatnya dapat mengerjakan perintah Allah secara benar
3. Ijma’ Para Sahabat
Golongan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah selalu berpegang teguh pada sunnah sahabat Karen beberapa pertimbangan antara lain :
a. Para sahabat hidup sezaman dengan Rosullah, sehingga mereka mendenga langsung sabda Rosullah, melihat dan menghayati
b. Banyak hadits yang menjelaskan kemampuan para sahabat dalam menghayati dan mengamalkan ajaran islam bahkan menganjurkan umat islam untuk mengikuti jejak langkah para sahabat.
4. Qiyas ( Analog )
Qiyas adalah menetapkan hokum suatu perbuatan yang belum ada ketentuan hukumnya berdasarkan suatu hokum yang sudah ditentukan nash nya, karena persamaan antara keduanya.
BAHAN EVALUASI MAKESTA
Materi : KE-ASWAJA-AN
1. Jelaskan Pengertian ASWAJA !
2. Jelaskan Sejarah kelahiran Aliran ASWAJA !
3. Sebutkan prinsip-prinsip sikap ASWAJA !
4. Sebutkan Dasar-dasar hukum ASWAJA !
RUBRIK PENILAIAN
|
No |
Soal |
Jawaban Ideal |
Rubrik |
Skor |
Skor Maksimal |
|
1 |
Jelaskan Pengertian ASWAJA !
|
Golongan Pengikut setia ajaran agama islam yang murni sebagaimana diajarkan oleh Rasul dan para sahabatnya |
Golongan Pengikut setia Rasul dan para sahabatnya |
10 |
20 |
|
Pengikut setia Rasul dan para sahabatnya |
10 |
||||
|
2 |
Jelaskan Sejarah kelahiran Aliran ASWAJA !
|
Pada tahun 37 H terjadi perang siffin dan tahkim atau arbitrase setelah itu timbul aliran SYi’ah, Khowarij dan Murjiah karena ada beberapa kelompok yang tidak sependapat maka timbullah aliran mu’tazilah dan aliran ASWAJA dari pemikiran As’ariyah dan Maturidiyah , aliran – aliran tersebut muncul dengan latar belakang politik |
Aliran ASWAJA muncul setelah perang siffin dan arbitrase |
10 |
30 |
|
Aliran ASWAJA muncul pada tahun 37 setelah perang siffin dan arbitrase karena tidak sependapat dengan aliran-aliran teologi yang ada seperti syi’ah khowarij murjiah dan mu’tazilah |
20 |
||||
|
3 |
Sebutkan prinsip-prinsip sikap ASWAJA !
|
Tawasut : jalan tengah I’tidal : tegak lurus/adil Tasamuh : toleran Tawazun : seimbang Amar ma’ruf nahi mungkar |
Tawasut I’tidal Tasamuh Tawazun Amar ma’ruf nahi mungkar |
20 |
30 |
|
Tawasut : jalan tengah I’tidal : tegak lurus/adil Tasamuh : toleran
|
10 |
||||
|
4 |
Sebutkan Dasar-dasar hukum ASWAJA !
|
Al Qur’an Sunnah Ijma’ Para Sahabat Qiyas |
Al Qur’an Sunnah Ijma’ Para Sahabat Qiyas |
20 |
20 |
KATEGORI PENSKORAN
|
No |
Skor/nilai |
Kategori |
|
1 |
66 - 100 |
Lulus |
|
2 |
36 - 65 |
Kurang |
|
3 |
0 – 35 |
Belum |
REKAPITULASI PENILAIAN DAN PENSKORAN
|
No |
Nama Peserta |
Skor |
Kategori |
|
|
1 |
|
|
|
|
|
2 |
|
|
|
|
|
3 |
|
|
|
|
|
4 |
|
|
|
|
|
5 |
|
|
|
|
|
6 |
|
|
|
|
|
7 |
|
|
|
|
|
8 |
|
|
|
|
|
9 |
|
|
|
|
|
10 |
|
|
|
|
|
11 |
|
|
|
|
|
12 |
|
|
|
|
|
13 |
|
|
|
|
Prosentase keaktifan peserta
|
No |
Kategori |
Jumlah |
Prosentase (%) |
|
1 |
Lulus |
|
|
|
2 |
Kurang |
|
|
|
3 |
Belum |
|
|
100 X Jumlah peserta lulus/kurang/belum : Prosentase
Jumlah Semua Peserta
NB: penyampaian Materi bisa dikatakan berhasil apabila prosentase peserta berkategori lulus 70 % sampai 100 %
INSTUMEN OBSERVASI KEAKTIFAN PESERTA
Petunjuk pengisian :
1. Isilah kolom aspek dengan tanda silang (X) jika aspek muncul pada peserta yang diamati.
2. Berikan skor dengan skoring tiap-tiap aspek yang muncul dengan skor satu (1) dan jika tidak muncul dengan skor nol (0).
3. Tuliskan keterangan perolehan skor dengan tabel kriteria keaktifan peserta .
Aspek yang diamati :
- Mengungkapkan pendapat.
- Kerjasama.
- Bertanya.
- Menjawab.
- Memperhatikan.
- Mencatat.
|
No |
Nama Peserta |
Aspek |
Skor |
Keterangan |
|||||
|
A |
B |
C |
D |
E |
F |
||||
|
1 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
13 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kategori Keaktifan Peserta
|
5 – 6 |
Aktif |
|
3 – 4 |
Cukup |
|
0 – 2 |
Kurang |
Prosentase keaktifan peserta
|
No |
Kategori |
Jumlah |
Prosentase (%) |
|
1 |
Aktif |
|
|
|
2 |
Cukup |
|
|
|
3 |
Kurang |
|
|
100 X Jumlah peserta Aktif/cukup/kurang : Prosentase
Jumlah Semua Peserta
NB: kelas bisa dikatakan aktif apabila prosentase berkategori aktif 70 % sampai 100 %
INSTRUMEN OBSERVASI PROSES PENYAMPAIAN MATERI
Petunjuk pengisian :
1. Berikan skor satu (1) pada kolom pelaksanaan (ya) jika Pemateri Malaksanakan kegiatan atau skor nol (0) pada kolom pelaksanaan (tidak) jika Pemateri tidak Malaksanakan kegiatan.
2. Tuliskan kendala-kendala yang terjadi saat proses penyampaian materi pada setiap kegiatan pada kolom catatan-catatan.
MATERI :
NAMA PEMATERI :
NAMA OBSERVER :
|
No |
Kegiatan |
Pelaksanaan |
Catatan-catatan |
|
|
Ya |
Tidak |
|||
|
1 |
Pemateri mengucapkan salam sebelum memulai materi |
|
|
|
|
2 |
Pemateri melaksanakan refleksi kepada peserta sebelum penyampaian materi |
|
|
|
|
3 |
Pemateri menjelaskan sub materi yang akan disampaikan . |
|
|
|
|
4 |
Pemateri memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan disampaikan |
|
|
|
|
5 |
Pemateri menyampaikan materi sesuai dengan materi yang ada di juknis MAKESTA |
|
|
|
|
6 |
Peserta diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. |
|
|
|
|
7 |
Peserta diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari peserta lain yang bertanya |
|
|
|
|
8 |
Pemateri memberikan beberapa pertanyaan lisan tentang materi yang telah disampaikan |
|
|
|
|
9 |
Pemateri menyimpulkan materi yang disampaikan |
|
|
|
|
10 |
Pemateri mengucapkan salam sebelum materi selesai |
|
|
|
Kategori Hasil Proses Penyampaian Materi
|
Skor |
Kategori |
|
8 - 10 |
Baik |
|
4 – 7 |
Cukup |
|
0 - 3 |
Kurang |